Menilik Potensi Ekowisata di Gunung Api Purba
dan Kawasan Konservasi Tahura Bunder Yogyakarta
Ecotourism atau Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Di jogja sendiri memiliki banyak tempat yang memiliki potensi ekowisata yang masih bisa kita pelajari. Sepertihalnya di Kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran dengan ketinggian 700 meter dari permukaan laut dan kemiringan lerengnya curam-terjal (>45%). Jenis batuan yang ditemukan di Gunung Nglanggeran antara lain breksi andesit, tufa dan lava bantal.
Selain itu di Kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran juga dapat dijumpai fauna dan flora langka, seperti tanaman obat yang hanya hidup dikawasan ekowisata Gunung Api Purba), kera ekor panjang serta disekitar Gunung Api Purba berkembang kegiatan seni dan budaya lokal seperti bersih desa dll. Jadi di Nglanggeran itu sendiri ada 2 potensi pengembangan yaitu Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba dan Desa Wisata Pesona Purba Nglanggeran. Untuk desa wisata dikembangkan menuju desa budaya dan desa pendidikan, yang dimana bisa melakukan aktivitas belajar tentang flora fauna, cocok tanam, seni budaya dan juga belajar hidup bermasyarakat.
Namun jika dilihat dari unsur ekowisata nya sebetulnya kawasan Gunung Api Purba belum bisa di sebut sebagai Ecotourism. Karena sudah adanya pembangunan dan penambahan fasilitas serta tidak adanya caryng cappacity yang di berlakukan. Hal itu tentu membuat ecosistem kera yang terdapat di area Gunung Api purba menjadi terganggu karena sering berinteraksi dengan para pengunjung. Tentunya hal ini dapat di tanggulangi agar semuanya tercipta keselarasan yang seimbang.
Berpindah dari kawasan Gunung Api purba menuju Kawasan Konservasi Tahura Bunder Yogyakarta. Unit pelaksana teknis Tahura di tangani oleh BKSDA Yogyakarta dengan total luas wilayah 617 hektar. Sebelum memasuki kawasan di tepi hutan Bunder terdapat rest area (tempat peristirahatan), shelter, ruang pertemuan, tempat bermain anak-anak, warung dan toko untuk kebutuhan sehari-hari, naik bagi pengunjung maupun masyarakat di sekitarnya.
Kawasan ini memiliki luas sekitar 17 hektar, seluas 6,2 hektar merupakan areal penangkaran Rusa Jawa (Cervus timorensis) . Sejak tahun 1999 dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Yogyakarta bekerjasama dengan kelompok tani yang berada di sekitarnya, dan saat ini rusa tersebut berjumlah lebih dari 30 ekor. Selain itu terdapat persemaian dan pabrik pengelolaan minyak Kayu Putih ”Sendang Mole”. Di sini kita juga dapat melihat secara baik keindahan sun rise (matahari terbit di pagi hari) dan sunset (saat matahari terbenam di waktu senja).
Dikawasan Tahura untuk jenis flora dan fauna nya ada beberapa macam
Flora;
Kawasan Tahura Bunder memiliki berbagai Jenis tanaman, dan yang telah teridentifikasi sebanyak 40 jenis, diantaranya adalah tanaman Bendo, Timoho, Jati Kluwih, Glingsem, Kiputri, Mundu, Akasia, Kayu Putih, obat-obatan, Adenium, buah-buahan dan lain sebagainya.
Kawasan Tahura Bunder memiliki berbagai Jenis tanaman, dan yang telah teridentifikasi sebanyak 40 jenis, diantaranya adalah tanaman Bendo, Timoho, Jati Kluwih, Glingsem, Kiputri, Mundu, Akasia, Kayu Putih, obat-obatan, Adenium, buah-buahan dan lain sebagainya.
Fauna;
Untuk jenis satwa yang terdapat dalam kawasan Tahura Bunder antara lain adalah Rusa Jawa (penangkaran), Burung Madu Srigati (Neclarinia jugularis), Elang Ular Bido (Spezaetus cheela), Alap-alap Sapi (Falco sylvatica), Elang alpacina (Accipter soloensis), Raja Udang (Alcade meninting), Burung Madu Kelapa (Anthreptes malaccensis), jenis burung-burung kecil, beberapa serangga, Ular, Tupai/Bajing dan lain sebagainya.
Untuk jenis satwa yang terdapat dalam kawasan Tahura Bunder antara lain adalah Rusa Jawa (penangkaran), Burung Madu Srigati (Neclarinia jugularis), Elang Ular Bido (Spezaetus cheela), Alap-alap Sapi (Falco sylvatica), Elang alpacina (Accipter soloensis), Raja Udang (Alcade meninting), Burung Madu Kelapa (Anthreptes malaccensis), jenis burung-burung kecil, beberapa serangga, Ular, Tupai/Bajing dan lain sebagainya.
Nah untuk kalian yang ingin belajar mengenai konservasi ,Tahura Bunder Yogyakarta merupakan pilihan yang baik untuk kalian lebih mengenal tentang konservasi. Karena konservasi itu sendiri salah satu unsur dari Ekowisata. Salam Lestari !!!
Komentar
Posting Komentar