Diawali hobi sejak sekolah dasar mengolah kreativitas dari barang
bekas, kini menjadi usaha yang ditekuni oleh Gunadi beserta istrinya Watik
Sayekti dengan konsep up cycle art, sudah banyak barang baru maupun bekas yang
diberdayakan menjadi barang yang unik dan serba guna.
Diantaranya gantungan tas, kreasi tabung kaca berisi kapulogo. Kapulogo
yakni sejenis rempah asli Indonesia. Watik menjelaskan gantungan tersebut
memiliki fungsi lain, tak hanya sebagai aksesoris, namun ada nilai sejarah yang
terkandung di dalamnya.
“Dulu kita perang gara – gara ini”, Watik
sambil bergurau. Menelaah kebelakang sejenak, sejarah menorehkan alasan bangsa
lain datang ke Indonesia untuk mencari rempah – rempah, termasuk kapulogo ini.
Kreasi lain, dari
berbagai media plastik disulap dari mulai lukisan sampai tempat pensil dari
bungkus kopi.
Tempat yang berada di kompleks destinasi
wisata Taman Sari ini bisa menjadi referensi tempat oleh – oleh. Selain
memberdayakan barang bekas, up cycle art ini juga membantu untuk tetap mejaga
kelestarian lingkungan. Sampah yang tadinya tidak banyak dilirik, namun
sesungguhnya dari kreativas semua bisa diberdayakan menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Gita Marantika
(XV/EKO)
Komentar
Posting Komentar